Jurnal Refleksi Minggu Ke-24

MODEL 4C (CONNECTION, CHALLENGE, CONCEPT, CHANGE)

Pada tanggal 16 Oktober 2021 PPPPTK Matematika Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 : Lokakarya 6, di  Kabupaten Kebumen PGP Angkatan 2 secara Luring di Hotel Mexolie Kebumen dengan protocol kesehatan yang ketat.

1. CONNECTION

Peran guru penggerak diantaranya : 1) menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya; 2) Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah; 3) Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah; 4) Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan 5) Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah. Kesemua peran tersebut sangat memiliki korelasi dengan dengan modul 3.3. pengelolaan program yang berdampak pada murid.

Keterkaitanya yaitu guru penggerak berperan menggerakkan guru lain untuk membuat komunitas belajar yang akan saling bahu membahu menyusun dan merancang sebuah program yang berdampak pada murid. Program yang disusun dalam komunitas belajar adalah program yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap murid seperti dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada diri murid. guru penggerak bersama guru lain dan pemangku kebijakan duduk bersama membuka ruang diskusi dan berkolaborasi merancang ekosistem pendidikan yang memberikan ruang pada murid untuk bisa mengembangkan dirinya secara maksimal dalam kegiatan yang telah dirancang dalam program yang berdampak pada murid.  Program yang disusun bersama dalam komunitas perubahan yang menjadikan anak memiliki kenyamanan, ketenangan dan dan kebahagiaan dalam melakukan setiap kegiatan yang terakomodir dalam program tersebut.

2. CHALLENGE

Selama ini dalam menjalankan sebuah program sebenarnya sekolah sudah mengetahui adanya tahapan dalam pelaksanaan program yaitu Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) hanya saja dalam pelaksanaan di lapangan kebiasaannya tidak secara sempurna dilaksanakan. Faktanya hanya menjalankan tahap monitoring dan evaluasi. Padahal learning dan reporting merupakan tahapan yang penting yang tidak boleh dilalui.

Dalam learning digunakan untuk berpikir dan merefleksikan situasi dan dapat membantu menyusun refleksi tertulis. Dalam learning juga membahas aspek utama dari apa yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari refleksi perlu ditinjau kembali pemikiran yang dimiliki.

Dalam laporan digunakan sebagai media untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambil. Maka sangat penting membuat sebuah laporan yang dapat dipertanggung jawabankan. Laporan yang tidak menimbulkan kecurigaan khalayak umum. Laporan yang menjadikan setiap warga sekolah bertanggung jawab terhadap program tersebut.

Selain itu yang sering tidak dilakukan adalah memenejemen resiko secara matang.  Salah satu hal yang harus dilakukan dalam merencanakan program. Menejemen resiko ini merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib melakukan rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.

3. CONCEPT

LOKAKARYA 6

1. Topik

Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

2. Tujuan

Peserta dapat menyusun rancangan program, manajemen risiko, monitoring, dan evaluasi CGP saling bercerita tentang rencana program yang berdampak pada murid CGP saling memberikan umpan balik dari rencana program yang telah dibuat CGP menyusun rancangan rantai hasil program yang terdiri dari: (1) Dampak, (2) Tujuan/Hasil Antara, (3) Hasil Cepat/Hasil Langsung, (4) Aktivitas/Strategi Pelaksanaan, (5) Input Program CGP menyusun rancangan monitoring dan evaluasi Agenda,

Selanjutnya seluruh peserta lokakarya 6 melakukan berapa aktivitas pembelajaran sebagai berikut:

    1. Bercerita potensi-potensi yang dimiliki oleh sekolah masing-masing
    2. Berdiskusi tentang rencana program yang berdampak pada murid
    3. Menyusun rancangan program
    4. Menyusun manajemen risiko program
    5. Menyusun rencana monitoring dan evaluasi
    6. Pengumuman pelaksanaan lokakarya selanjutnya

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada lokakarya 6 ini yaitu

a. Diawali dengan membuat kesepakatan kelas,

    • Kesepakatan bersama
    • Menepati jadwal
    • Melibatkan diri, responsif dan aktif mengikuti lokakarya
    • Menonaktifkan notifikasi smartphone
    • Menuntaskan tugas lokakrya

b. Menganalisis potensi sekolah

    • Peserta dapat mengingat kembali pemetaan potensi sekolah di lokakarya sebelumnya
    • Peserta dapat membagikan cerita potensi sekolahnya
    • Peserta dapat mengambil pembelajaran dari cerita dari peserta lain mengenai potensi yang dimiliki sekolahnya

c. Merancang rencana program impian

    • Peserta dapat menceritakan program yang telah direncanakan sebelumnya
    • Peserta memberikan umpan balik terhadap program yang direncanakan peserta lain

d. Merancang program yang berdampak pada murid

    • Peserta dapat memahami model logis dalam perencanaan program
    • Peserta dapat menyusun desain program dengan kerangka dari model logis
    • Peserta dapat menyusun manajemen risiko dari rencana program yang telah disusun
    • Peserta saling memberikan umpan balik terhadap desain program yang disusun

e. Membuat manajemen risiko

    • Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.
    • Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan program di sekolah karena setiap perencanaan terdapat unsur ketidakpastian
    • Risiko tidak dapat dihindari tetapi dapat dikelola dan dikendalikan karena apabila risiko tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian dan hambatan pada pelaksanaan program di sekolah

f. Menyusun kerangka monev

Membuat kerangka monev dengan melihat rencana program yang sebelumnya melalui : tugas kelompok, presentasi dan umpan balik, tugas mandiri

g. Membuat atau meneruskan program

h. Penutup

    • Peserta mengetahui informasi Lokakarya 7
    • Peserta dapat merefleksikan hasil belajarnya
    • Peserta mengakhiri sesi lokakarya

4. CHANGE

  • Menganalisis potensi sekolah
  • Merancang rencana program impian
  • Merancang program yang berdampak pada murid
  • Membuat manajemen risiko
  • Menyusun kerangka monev
  • Membuat atau meneruskan program

Dokumentasi Kegiatan:





Posting Selanjutnya Posting Sebelumnya
2 Comments
  • Dulr Lank
    Dulr Lank Monday, October 25, 2021 at 11:47:00 PM GMT+7

    Sangat mengispirasi

  • Admin
    Admin Tuesday, October 26, 2021 at 11:34:00 AM GMT+7

    Semangat Pak !!! Salam kenal, salam Guru Penggerak.

Tambah Komentar
comment url