3.2.a.4.2 Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran 2.2
Hai sahabat bloger...
Pada kesempatan ini, saya akan membagikan Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Pembelajaran 2.2
Aktivitas ini Calon Guru penggerak disuguhkan beberapa pertanyaan pematik untuk memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan sekolahnya, mengevaluasi hasil pemetaan potensi sumber daya sekolahnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid, dan memahami cara berpikir dengan pendekatan asset-based thinking. Berikut Deskripsi Aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan:
1. Apakah kita bisa menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya sekolah kita? Bisakah kita mengganti kata komunitas menjadi sekolah, Pendekatan Pengembangan Sekolah Berbasis Aset? Mengapa?
Pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset sangat bisa untuk mengelola sumber daya sekolah. Sekolah merupakan suatu komunitas yang terdiri dari pendidik, tenaga pendidik, murid, kepala sekolah, komite dan pengawas sekolah yang selalu berinteraksi satu sama lain dan saling membutuhkan. Unsur-unsur yang ada di sekolah merupakan asset yang dimiliki sekolah. Potensi/asset/kekuatan yang dimiliki sekolah dapat digali, dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemajuan sekolah tersebut. Kekuatan/asset/potensi yang dimiliki sekolah dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang sebuah visi untuk meningkatkan kualitas sekolah. Kekuatan tersebut dimanfaatkan untuk melaksanakan aksi nyata dari visi yang telah dirancang sebelumnya. Potensi tersebut dimaknai sebagai penunjang hidup atau untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan kehidupan sekolah. Sangat jelas bahwa sekolah selalu terus berusaha untuk dapat memberdayakan kekuatan/asset yang dimiliki dan membangun keterikatan antar asset tersebut supaya lebih berdaya guna. Sekolah memiliki kemandirian untuk menghadapi setiap tantangan yang mendera dengan memaksimalkan aseet yang dimiliki untuk mengatasi tantangan tersebut. Perlu sekolah merupakan bagian dari komunitas. Dari penjabaran di atas kita bisa memaknai bahwa Pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset dapat diganti dengan Pendekatan pengembangan sekolah berbasis asset atau Pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset, sekolah pun sudah tercakup di dalamnya.
2. Apa contoh pengelolaan sumber daya sekolah kita dengan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset?
Warga sekolah pasti memiliki keinginan untuk melihat dan merasakan perubahan yang terjadi dalam lingkungan. Apalagi jika kondisi lingkungan sekolah tidak ideal tidak sesuai dengan harapan. Perubahan akan terjadi secara maksimal jika dilakukan oleh seluruh unsur yang ada dalam sekolah dan seluruh unsur yang ada di sekolah merupakan asset dimiliki. Setiap warga sekolah memiliki tanggung jawab yang sama untuk memajukan sekolah, menjaga hubungan harmonis, dan memajukan kesuksesan suatu program yang akan dan sedang dilakukan. Guru harus menjaga hubungan harmonis dengan guru lain, dengan kepala sekolah, dengan tenaga kependidikan, dengan seluruh stakeholder yang terlibat terutama menjaga keharmonisan dengan muridnya dan begitu pun sebaliknya. Proses tersebut merupakan proses yang terjadi untuk menciptakan kerhamonisan dan konduktifitas lingkungan sekolah dengan memanpaatkan asset yang ada di sekolah.
3. Bagaimanakah selama ini kita mengelola sumber daya? Apakah sudah menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset?
Dalam mengelola sumber daya yang dimiliki selama ini lebih cenderung dan lebih sering berfokus pada kekurangan, problematika dan keinginan sangat jarang melihat dari sisi kekuatan yang dimiliki. Dalam menghadapi masalah pun di sekolah lebih mengacu terhadap masalah utama tidak membayangkan bagaiman masa depan nantinya. Ketika mengahadapi suatu problematika pertanyaan yang muncul biasanya "ada masalah apa? Pertanyaan yang mengarah terhadap pencarian kekurangan dan kesalahan. Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah "terus bagaimana cara menyelesaikannya?". Pertanyaan yang menciptakan kondisi pasif dan hanya menerima tanpa berusaha terlebih dahulu mengerahkan segala kekuatan untuk menyelesaikannya dan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki, yang menjadikan lingkungan aktif responsive. Sehingga harus ada usaha mengubah paradigma yang berkembang di lingkungan tatkala menghadapi problematika dengan mengubah pertanyaan awal. Pertanyaan yang dapat membangkitkan kekuatan, melejitkan potensi dan memunculkan kreativitas seperti "apa yang telah berhasil dilakukan?" dan "bagaimana mengupayakan lebih banyak hasil lagi?".
Bahkan kita pun sering disibukkan dengan mencari bala bantuan dan pendukung ketika kita dihadapkan dengan suatu kondisi yang tidak enak atau terpojok. Sangat jarang berusaha untuk mencoba menggali potensi dan kekuatan sendiri yang dimiliki untuk menghadapi kondisi yang tidak nyaman. Berusaha mandiri untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk merubah keterpojokan dan ketidaknyaman menjadi situasi yang aman, damai, nyaman dan kondusif. Jadi selama ini yang kita lakukan belum mengarah terhadap melakukan sebuah upaya dengan menggunakan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.
4. Jika belum, bagaimana caranya kita mengelola dengan Pendekatan Pengembangan Sekolah Berbasis Aset?
Sebagai pembelajar sepanjang hayat dan pemimpin pembelajaran seyogyanya pendidik harus belajar dan berupaya untuk menggunakan pendekatan sekolah berbasis asset. Begitu pun seluruh elemen yang terdapat di sekolah harus melakukan Pendekatan Pengembangan Sekolah Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya yang dimiliki dengan cara :
- Fokus pada aset dan kekuatan
- Membayangkan masa depan
- Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut.
- Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan
- Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan
- Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan
Keenam cara tersebut merupakan pendekatan yang dilakukan Sekolah dengan Berbasis Aset untuk mengelola sumber daya yang tersedia di sekolah.