3.1.a.4.2. Pendapat Anda terhadap Tanggapan Rekan Studi Kasus Bu Tati
Studi Kasus: Ibu Tati
Ibu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, karena sama-sama mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai bu Tati. Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati. Anda melihat bu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas bu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi seperti apa Anda bisa lakukan interupsi? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana?
Pengambilan Keputusan seperti apa yang diajukan oleh rekan kerja Anda?
Pilih salah satu jawaban dari kemungkinan yang Anda bisa lakukan dalam studi kasus: Ibu Tati.
- Menghiraukan murid yang menangis, itu bukan urusan Anda.
- Menanyakan kepada Ibu Tati perihal muridnya yang menangis.
- Menyapa murid yang sedang menangis dan memintanya untuk minta maaf kepada bu Tati bila berbuat salah.
- Melaporkan kepada Kepala Sekolah tentang kejadian tersebut.
- Jawaban lain, jelaskan!
Bila Anda berada dalam situasi di mana Anda adalah rekan ibu Tati, apakah yang akan Anda lakukan? Berbedakah jalan keluar Anda dengan rekan guru Anda?
Saya akan melakukan tindakan yang berbeda dengan teman saya lakukan. Akan coba untuk melakukan pendekatan terhadap anak dengan dengan memintanya untuk meminta maaf terhadap Bu Tati. Apa yang dilakukan Bu Tati bukan karena ketidaksukaan terhadap anak tersebut. Akan tetapi, cara mendidik anak yang berbeda-beda. Bisa jadi Bu Tati melakukan hal tersebut merupakan tindakan efektif untuk mendidik. Walaupun menurut saya tindakan tersebut bisa membahayakan terhadap anak tersebut. Selain itu, akan menyebabkan kejiwaan anak tersebut terganggu. Rasa Pobia melakukan tindakan, Rasa malu dan menurunkan kepercayaan diri pada anak. bahkan terkadang memunculkan kebencian terhadap guru tersebut. Alangkah lebih baiknya bahwa menyadarkan anak dengan membuat kesepakatan-kesepakatan kelas di awal masuk pembelajaran. Memberi penyadaran tidaklah harus dengan penghukuman. Setelah meminta anak tersebut untuk meminta maaf, selanjut di luar jam pembelajaran bisa mengadakan diskusi terbuka dengan bu Tati terkait bagaimana tindakan efektif untuk menyadarkan anak yang melakukan pelanggaran. Atau bisa juga menjadikan satu topik dalam ruang diskusi bersama seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman bagi anak didik.
Kira-kira rekan kerja Anda mengambil keputusan seperti yang diambil karena berlandaskan prinsip yang mana dari ketiga prinsip dilema etika? Kira-kira bagaimana prinsip Anda sendiri?
- Teman saya melakukan tindakan tersebut dengan memegang prinsip
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Walaupun tindakan yang dilakukan yang saya lakukan berbeda dengan tindakan yang teman saya lakukan tetapi memiliki prinsip dilema etika yang sama yaitu
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Nilai yang muncul dari diri saya dan teman saya karena rasa peduli terhadap anak didik.
Dari ketiga prinsip dilema etika ini, apakah yang tidak terduga atau menarik dari ketiga prinsip ini?
- Prinsip kesatu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) tindakan oleh sang kapten yang lebih berpikir menyelamatkan sebagian dan mengorbankan kebanyakan penumpang atau sang kapten mengambil tindakan mendorong orang-orang yang dinilai lebih lemah keluar dari perahu penyelamat lebih baik menyelamatkan sebagian penumpang daripada seluruhnya tenggelam begitulah yang ada dipikiran Sang Kapten ternyata sebagian penumpang yang ditinggalkan berhasil bertahan dan hidup mereka. Di luar prediksi orang yang dianggap lemah justeru selamat dan menuntutnya. Tindakan yang dilakukan sang kapten merugikannya di kemudian hari. Hal menarik yang dapat dipetik bahwa manusia tidak dapat memprediksi semua akibat/konsekuensi dari tindakan atau keputusan.
- Prinsip kedua Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) hal menarik dari prinsip ini jika diberlakukan akan mengabaikan keberagaman setiap individu. Prinsip ini hanya mementingkan terhadap tugas dan kewajiban.
- Prinsip Ketiga Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) hal menariknya dari prinsip yang ketiga ini adalah prinsip ini tidak menunjang terhadap nilai kebaikan yang ideal karena menghilangkan nilai-nilai kebaikan jika terjadi pada dua orang yang sama-sama melakukan hal yang tidak layak dilakukan atau keduanya melakukan kesalahan (mereka akan saling menutupi padahal itu sebuah kesalahan).
Pertanyaan-pertanyaan apakah yang masih mengganjal atau ingin Anda ketahui lebih lanjut tentang 3 prinsip dilema etika?
Bagaimana cara mengatasi sebuah dilema etika dengan memilih berdasarkan 3 prinsip tersebut ?