3.1.a.4. Eksplorasi Konsep Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Hallo sahabat blogger...

Pada kesempatan ini, saya akan berbagi tentang tugas 3.1.a.4. Eksplorasi Konsep Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pengantar

Dalam Pembelajaran 1, Anda sudah mengingat kembali peristiwa di mana Anda mengambil sebuah keputusan sulit. Namun, perlu kita ketahui bahwa tidak semua keputusan sulit tersebut merupakan dilema etika. Ada kalanya itu lebih berupa bujukan moral. Untuk mendalami lebih lanjut apa perbedaan keduanya, di Pembelajaran 2 ini kita akan mempelajari jenis-jenis dilema dan paradigma dalam pengambilan keputusan. Sebelumnya, simaklah pertanyaan pemantik berikut dan nilailah mana yang merupakan dilema etika dan mana yang bujukan moral.

Pertanyaan Pemantik 1

Keputusan apa yang akan Anda ambil dalam situasi di bawah ini.

Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia tidak menyukai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni. Pada hari Ujian Sekolah pelajaran Matematika, Anda adalah guru pengawas ujiannya. Anda memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian sekolah Matematika. Setelah ujian selesai, Anda memanggilnya ke ruangan Anda. Rayhan mengaku kalau ia menyontek, tapi ia mohon Anda tidak melaporkannya pada kepala sekolah. Ia melakukannya hanya untuk lulus SMA agar bisa kuliah di universitas impiannya. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan tetap melaporkan kepada kepala sekolah atau menyimpan rahasia ini rapat-rapat?

Jawaban saya Melihat kasus Rayhan, saya sebagai guru harus menegakkan kedisiplinan dan kejujuran, karena tidak ingin mengajari murid untuk berbuat yang kurang baik. Tindakan tersebut dapat saya lakukan dengan memanggil Rayhan, saya akan mempraktikkan teknik coaching model TIRTA, sehingga Rayhan dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Keputusan terbaik akan diambil Rayhan dan kita mengikutinya, jika kita menyampaikan apa yang sebenarnya dengan pertimbangan dibaliknya, mudah-mudahan Kepala Sekolah juga dapat mengambil keputusan terbaik untuk semua pihak dengan solusi yang mudah diterima.

Pertanyaan Pemantik 2

Keputusan apa yang akan Anda ambil dalam situasi di bawah ini.

Anda adalah bendahara panitia acara Pentas Seni Akhir Tahun di sekolah Anda. Setelah acara selesai, ketua panitia meminta Anda menggunakan dana yang tidak terpakai untuk acara pembubaran panitia dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ketua panitia meminta Anda sebagai bendahara panitia, untuk membuat kuitansi palsu untuk membiayai acara tersebut karena dana tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan semacam itu. Apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban saya Sebuah kegiatan pasti melalui proses persiapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam rapat Persiapan dan perencanaan seharusnya dana yang terkumpul sudah tergambar akan dialokasikan kemana saja untuk kegiatan apanya. Para panitia terlibat pasti membahas kemungkinan dana jika ada kelebihan akan digunakan untuk apa. Jika ada pembahasan seperti itu sebelumnya. Saya akan mencoba meminta kepada ketua untuk mengadakan rapat kecil terlebih dahulu membahas anggaran yang tidak terpakai akan dialokasikan kemana. Dan menyodorkan ke forum untuk disepakati terkait usulan ketua untuk mengadakan pesta kecil-kecilan yang dananya diambil dari anggaran yang tidak terpakai akan tetapi resikonya membuat kuitansi palsu.

Pertanyaan Pemantik 3

Situasi yang manakah yang lebih menantang/sulit bagi Anda untuk mengambil keputusan?  Mengapa?

Situasi kasus pertama lebih menantang untuk ditindaklanjuti karena di situasi pertama berhadapan dengan masalah masa depan anak didik. Generasi pengganti kita di masa akan datang di tangan mereka dunia akan diukir dengan hal positif ataukah akan meninggalkan kehancuran. Baik buruk generasi tersebut berada di tangan kita, para pendidik. Jika kita salah mengambil langkah maka siap-siap menunggu kehancuran. Jika kita langkah sekarang benar mereka akan menjadi generasi kuat. Generasi yang memiliki kekuatan baik secara spiritual, sosial, emosional dan intelektual.

Video animasi tentang perbedaan antara dilema etika (ethical dilemma) dengan bujukan moral (moral temptation) bisa dilihat di sini

Jawaban saya Pada situasi 1 merupakan dilema etika, karena kedua pilihan yang dapat diambil oleh guru keduanya benar. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang. Dengan melaporkan Rayhan kepada kepala sekolah dengan resiko Rayhan tidak lulus SMA atau dengan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang terhadap murid. Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Sedangkan pada situasi 2 merupakan bujukan moral, karena ini adalah situasi seseorang membuat keputusan antara benar atau salah Benar dengan menolak permintaan ketua panitia pentas seni untuk membuat kwitansi palsu atau mengikutinya tetapi memalsukan dokumen dan memanipulasi laporan keuangan yang artinya melakukan hal yang bertentangan dengan nilai kejujuran.


Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak

Bacalah kembali kasus di sekolah Anda masing-masing yang telah Anda tulis di akhir pembelajaran Mulai dari Diri dan buatlah analisis apakah itu termasuk  dilema etika atau bujukan moral dan sebutkan alasannya.
Jawaban saya berdasarkan analisis , yang terjadi pada sekolah saya adalah kasus bujukan moral, ketika ada penjual buku masuk ke sekolahan dari pihak penerbit sebaiknya dimusyawarahkan oleh kepala sekolah, dan dewan guru. jika materi sesuai untuk penunjang mengahadapi try out. maka secepatnya dipesankan tetapi jika tidak sesuai dengan KD yang ada, guru kelas dapat menolak pembelian buku dengan alasan yang tepat. bukan karena ada bujukan komisi atau yang lainnya. jika mungkin akan ada komisi dari pembelian buku maka semua wajib mengetahui baik Kepala Sekolah atau dewan guru, agar tidak terjadi kecurigaan dikemudian hari dan bersikap lebih terbuka itu lebih baik.

Artikel Empat Paradigma Dilema Etika

Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan,  kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu.
Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan  akan hidup.
Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term)

Individu lawan masyarakat (individual vs community)

Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar.
“Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah kelompok  keluarga, atau keluarga Anda.
Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok.

Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain.
Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata). Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan (kebaikan) Misalnya ada peraturan di rumah Anda harus ada di rumah pada saat makan malam. Misalnya suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang teman membutuhkan bantuan Anda. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan lawan rasa kasihan,  terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan malam, atau  haruskah orang tua Anda membuat pengecualian?

Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika.  Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu,  atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.

Pada jaman perang, tentara yang tertangkap kadang harus memilih antara  mengatakan yang sebenarnya kepada pihak musuh atau tetap setia kepada teman tentara yang lain. Hampir dari kita semua pernah mengalami harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya atau melindungi teman (saudara) yang  dalam masalah. Ini adalah salah satu contoh dari pilihan atas kebenaran melawan kesetiaan.

Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Paradigma ini  paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll.

Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya: Mereka harus memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan seberapa banyak untuk ditabung nanti. Pernahkah Anda harus memilih antara bersenang-senang atau melatih instrumen musik atau berolahraga? Bila iya, Anda telah membuat pilihan antara jangka pendek melawan jangka panjang.

Video Dilema 1

Simakklah Video Dilema Berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya. Klik di sini

Pertanyaan :

    1. Siapa yang menghadapi dilema? Pak Tono 
    2. Apakah dua kebenaran yang ada?

      • Adalah benar jika tokoh tersebut memanggilkan tukang pijat untuk ayahnya yang baru terjatuh karena sebagai wujud bakti Pak Tono kepada orang tuanya
      • benar juga jika dia berangkat wawancara seleksi Kepala Sekolah karena merupakan kesempatan emas yang sudah ditunggu-tunggu oleh Pak Tono dan keluarganya

    1. Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?

    Dilema individu lawan masyarakat 

    1. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa? Dapat, dalam cerita ini terdapat pula dilema jangka pendek lawan jangka Panjang, karena jika Pak Tono tidak mengambil kesempatan wawancara tersebut dia akan kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang Kepala Sekolah. Maka Pak Tono perlu mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.

    Video dilema 2

    Simaklah Video Dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya. Video Klik di sini

    Setelah melihat video tersebut, dan jawablah pertanyaan berikut.

    Pertanyaan :

      1. Siapa yang menghadapi dilema? Bu Hani.
      2. Apakah dua kebenaran yang ada?

        • Adalah benar jika tokoh tersebut memberikan denda pada mode yang tidak dapat mengembalikan buku tepat waktu karena sudah menjadi aturan tertulis.
        • Tapi benar juga jika dia memberikan kebijaksanaan karena sebab telatnya pengembalian buku karena sesuatu hal yang tidak disengaja

      1. Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?

      Dilema rasa keadilan lawan rasa kasihan

      1. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa? tidak dapat lebih dari satu dilema.

      Video Dilema 3

      Simaklah Video Dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya. Video Klik di sini

      Setelah melihat video tersebut, dan jawablah pertanyaan berikut.

      Pertanyaan :

        1. Siapa yang menghadapi dilema? Pak Budi
        2. Apakah dua kebenaran yang ada?

          • Adalah benar jika pak Budi mengungkapkan kebenaran adanya salah satu guru yang mengadakan les privat yaitu Pak Bambang karena les privat yang diadakan Pak Bambang merupakan salah satu pelanggaran terhadap salah satu aturan di sekolah tersebut. 
          • Tapi benar juga jika Pa Budi tidak menceritakan kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah bahwa Pak Bambang mengadakan les privat karena bentuk rasa kasihan pak budi terhadap pak Bambang yang sedang mengalami kesulitan ekonomi dan sedang sangat membutuhkan data untuk lahiran istrinya. 

        1. Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?

        Dilema kebenaran lawan kesetiaan

        1. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa? Tidak

        Video dilema 4

        Simaklah video dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya. Video Klik di sini

        Setelah melihat video tersebut, dan jawablah pertanyaan berikut.

        Pertanyaan :

          1. Siapa yang menghadapi dilema? Anak Laki-Laki yang lebih memilih bermain bola ketimbang mengadakan acara Bazar untuk pengumpulan dana
          2. Apakah dua kebenaran yang ada?

            • Adalah benar jika tokoh tersebut (anak laki-laki) mengikuti acara bazar untuk pengumpulan dana karena dana tersebut untuk kepentingan mereka bersama yaitu mengadakan karya wisata di bulan Juli.
            • Tapi benar juga jika anak-anak laki tersebut bermain bola di lapangan karena memanfaatkan cuaca cerah yang sebelumnya tidak bisa berolah raga karena cuacanya hujan.

          1. Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?

          Dilema individu lawan masyarakat

          1. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa? Tidak

          Penutup

          Anda telah memahami konsep pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, selanjutnya Anda akan mengisi penugasan mandiri pada aktivitas berikutnya.

          Posting Selanjutnya Posting Sebelumnya
          No Comment
          Tambah Komentar
          comment url