Guru Sekolah Dasar Harus Beradaptasi dengan Pembelajaran Digital

Ilustrasi guru, Hari Guru Nasional(Shutterstock)


Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), guru memiliki peran penting, baik guru sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena peran penting inilah, guru juga harus beradaptasi dengan metode pendidikan yang perlu dilakukan di era digitalisasi seperti saat ini. Selain keahlian dan kecakapan mengajar, guru juga perlu melek dan cakap digital. Kemampuan ini penting agar guru dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang. Apalagi anak-anak di era saat ini sudah terbiasa beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. "Sekolah dasar merupakan pondasi dan tonggak yang harus benar-benar dipersiapkan. Karena itu guru tidak boleh asal-asalan, tidak boleh asal mengajar, tidak boleh asal anak didik bisa membaca dan menulis saja," ungkap Direktur Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Sri Wahyuningsih seperti dikutip dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek, Selasa (6/7/2021).

Bimbing siswa siap berdaya saing Menurut Sri, guru harus benar-benar memahami bagaimana membentuk anak yang siap berdaya saing. Sejauh ini, pemerintah terus melakukan berbagai rencana dan strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sri mengungkapkan, strategi yang diambil pemerintah, antara lain: 

1. Bagaimana meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat kepada perkembangan peserta didik.

 "Ini menjadi komitmen kita bersama untuk menyiapkan generasi unggul di masa yang akan datang," ujarnya. 

2. Strategis terhadap agenda pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.


Sri menjelaskan, peran guru menjadi tonggak perubahan di satuan pendidikan melalui penguasaan minimal 6 literasi dasar yang harus diterapkan kepada peserta didik. Khususnya di jenjang sekolah dasar. 

3. Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas. 

"Ini perlu kita upayakan dengan serius, supaya seluruh anak bangsa berkesempatan mendapat layanan pendidikan berkualitas. Kewenangan pengelolaan pendidikan ada pada pemerintah daerah sesuai dengan Undang-undang Otonomi Daerah," beber Sri Wahyuningsih. Untuk meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, kehadiran PGSD sangat penting. Lulusan PGSD diyakini memiliki kualitas yang baik, sehingga bisa memberikan kualitas pembelajaran yang baik kepada anak-anak didiknya. PGSD ikut andil meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Tantangan dalam mengembangkan pendidikan

Sementara itu Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Rachmadi Widdiharto menambahkan, dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Ristek tahun 2020-2024 dijelaskan ada tiga poin besar yang menjadi tantangan bagaimana pendidikan harus dikembangkan.

  • Kesenjangan angka partisipasi siswa di tingkat prasekolah dan pendidikan tinggi. 
  • Kurang memadainya hasil belajar pendidikan dasar dan menengah. 
  • Kurang memadainya hasil belajar pendidikan tinggi. 

"Yang relatif menjadi konsen kita adalah pada poin kedua, yaitu kurang memadainya hasil belajar pendidikan dasar dan menengah. Ini tentunya tidak lepas dari bagaimana kesenjangan kualitas belajar dan cara mengajar," terang Rahmadi. 

Guru harus beradaptasi 

Menurutnya, karena industri pendidikan juga ikut terbawa arus revolusi digital, profil guru khususnya jenjang sekolah dasar ke depannya harus mampu beradaptasi dengan era pembelajaran revolusi industri 4.0. Baca juga: UNS Buka Kelas Internasional, Berikut Persyaratan dan Keunggulannya Di era revolusi industri 4.0 ini, pembelajaran mengalami perbedaan dibanding zaman dahulu, yakni: 

Pembelajaran diarahkan oleh siswa sendiri atau self direct learning. 

  • Pembelajaran dengan multi sumber belajar. 
  • Pembelajaran sepanjang hayat atau life long learning. 
  • Pembelajaran berbasis TIK. 
  • Pembelajaran yang adaptif. 
  • Pembelajaran yang dapat membangun cara pandang atau growth mindset. 

"Nah yang growth mindset ini menjadi poin penting yang perlu kita memahaminya dan menerapkannya ke murid," kata Rahmadi. Selain itu ada kecakapan literasi digital, indikator kecakapan literasi digital seperti memproduksi dan mengkomunikasikan informasi, mengkonstruksi pengetahuan, menyaring dan mengelola informasi. 



Posting Selanjutnya Posting Sebelumnya
No Comment
Tambah Komentar
comment url