1.4.a.10.1 Aksi Nyata - Budaya Positif

Hai sahabat bloger..., pada kesempatan kali ini Admin akan berbagi tentang Modul 1.4.a.10 yaitu tentang Aksi Nyata Budaya Positif. Pada Aksi Nyata kali ini, terdiri dari menyusun Visi dan Judul Aksi Nyata. Untuk uraian lengkapnya dapat dilihat pada halaman berikut ini.


VISI

"UNGGUL DALAM PRESTASI, BERAKHLAKUL KARIMAH, TERDEPAN DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI"


JUDUL

"Menumbuhkan Budaya Bersih untuk Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Sehat, Bersih, Asri dan Nyaman"


A. Latar Belakang

Pendidikan karakter yang menekankan pada berbagai dimensi dalam proses pembentukan pribadi, diharapkan mampu menumbuhkan siswa untuk melakukan pembiasaan budaya positif di sekolah yang mampu menciptakan kenyamanan belajar. Kenyamanan belajar pada lingkungan sekolah dimulai dari kelas yang nyaman mendukung dalam proses belajar.

Mengingat pembentukan karakter adalah suatu penerapan budaya positif di sekolah, maka calon guru penggerak harus melakukan aksi nyata di sekolah dengan kerja sama dan bergandengan tangan kemudian memfasilitasi murid berdiskusi, merumuskan dan merancang salah satu program membangun budaya positif melalui Kesepakatan Kelas. Guru di dalamnya berperan menuntun murid untuk berani menyampaikan poin-poin penting atas refleksi dan evaluasi diri dalam hubungan dengan lingkungan kelas hingga menyepakati menjadi komitmen yang wajib dijalankan bersama.

Prinsip Inkuiri Apresiatif (IA) dan ajaran filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang merdeka belajar dan percaya bahwa setiap murid memiliki potensi dan mampu untuk melakukannya. Tentu  dalam hal ini, guru mengerti serta memahami bahwa murid memiliki potensi yang sama tingginya. Maka dari itu tugas guru adalah memfasilitasi dan menjadi jembatan bagi murid untuk menunjukkan potensi dan bakat terbaiknya. Dewasa ini, banyak pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan siswa. Banyak hal yang mempengaruhi antara lain lingkungan sekolah yang kurang asri dan rindang, suasana kelas yang tidak nyaman, metode mengajar guru, serta hubungan guru dengan siswa. Pendidik lebih sering menyampaikan pembelajaran dengan cara ceramah tanpa diselingi hal-hal yang menarik dan cenderung membosankan. Hal ini membuat perilaku siswa menjadi buruk seperti tidur di dalam kelas, bercerita dengan teman sebangku, bermain handphone, menggambar, dan perilaku lainnya. 

Kebiasaan-kebiasaan dari siswa ketika berada dilingkungan rumah atau masyarakat juga dapat terbawa sampai ke sekolah, misalnya perilaku dalam hal membuang sampah, sedangkan guru hanya memperhatikan bagi murid murid yang rajin dalam hal kebersihan di kelas serta lingkungan sekolahnya jarang sekali memperhatikan siswa yang kurang dan jarang melaksanakan piket di kelasnya. Kita sebagai  guru tentunya tidak ingin melihat siswa berperilaku seenaknya saat kegiatan belajar mengajar dan juga ketika berinteraksi dilingkungan sekolah dengan teman sebayanya. Inilah yang mendorong saya membuat aksi nyata dengan melibatkan siswa dalam proses sebelum memulai  kegiatan  belajar mengajar dengan harapan mereka merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan dilingkungan sekitar sekolah dan di dalam kelasnya, agar pada saat pembelajaran dilaksanakan, suasana di dalam kelas dan lingkungan sekolah menjadi nyaman, asri, rindang dengan kebersihan yang terjaga.

B. Tujuan Aksi Nyata

  1. Terciptanya suasana belajar lebih bahagia dan nyaman dengan kelas yang bersih
  2. Wajah kelas dan sekolah semakin asri hingga menciptakan rasa betah “feel the school as at home”
  3. Terbangunnya semangat mewujudkan budaya positif secara gotong royong atau bersama-sama di lingkungan sekolah.

C. Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata yang saya lakukan memanfaatkan waktu menjelang akhir tahun pelajaran, dan memanfaatkan waktu jeda sebelum pembagian rapor dengan kondisi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas masa transisi, yaitu; menciptakan suasana lingkungan sekolah dan kelas belajar masing-masing murid yang nyaman ketika pembelajaran berlangsung sesuai yang dinginkan murid,  bekerja sama dengan para wali kelas tiap rombongan belajar dan para guru masing-masing mata pelajaran yang akan mengajar di tiap kelas pada saat jam mengajar mata pelajaran yang diampunya.

Pelaksaan aksi nyata diawali dengan bersama-sama melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan kelas. Setelah itu, kemudian untuk menjaga lingkungan sekolah tetap bersih, siswa yang akan masuk ke dalam kelas, memberikan satu tiket berupa sampah yang ditemuinya dilingkungan sekolah dan atau lingkungan kelasnya tempat murid belajar. Guru kelas yang akan mengajar di tiap kelas menyediakan kantong sampah plastik atau tempat sampah yang sudah dipilah menjadi dua wadah, yakni 1 kantong/tempat sampah untuk sampah organik dan 1 kantong sampah yang lain untuk sampah anorganik. Siswa yang bertugas piket pada hari tersebut, pada tiap kelas akan membawa sampah tersebut untuk dipilah di bank sampah.

Sampah plastik (cangkang air mineral), kertas dan yang lainnya yang masih bisa dimanfaatkan dipisahkan dengan sampah yang sudah tidak berguna lagi, sampah yang tidak berguna akan dikumpulkan untuk dapat di daur ulang. Sedangkan sampah berupa plastik atau kertas bekas akan dijual kepada pengumpul barang rongsokan, hasil dari penjualan barang bekas (sampah) tadi akan menjadi kas sekolah dan setelah terkumpul akan dibelanjakan pada barang-barang yang nantinya bermanfaat untuk alat kebersihan dan diberikan kepada kelas yang menjadi juara kebersihan sebagai apresiasi.

Adapun kegiatan ini saya lakukan pada saat tahun pelajaran baru dimulai, untuk semua siswa di SD Negeri 2 Banjararjo Tahun Pelajaran 2021-2022. Walau dalam keadaan pembelajar Tatap Muka Terbatas, namun aksi nyata ini saya buat berdasar keluhan semua warga sekolah yang menginginkan sekolah memiliki citra dan suasana tersendiri yang memiliki ciri dan karakter yang khas.


Gambar 1. Koordinasi dengan kepala sekolah tentang rencana aksi nyata

Sebelum melaksanakan aksi nyata, saya  terlebih dahulu berkoordinasi dengan Kepala Sekolah sehubungan kegiatan  yang akan melibatkan seluruh warga sekolah secara langsung di sekolah. Kepala Sekolah memberi izin tentang kegiatan yang akan dilakukan. Di samping itu komunikasi rekan guru lain.


Gambar 2. Sosialisasi kepada teman sejawat tentang rencana aksi nyata

Setelah melakukan sosialisasi rekan guru, kemudian membuat kesepakatan kelas yang dilakukan melalui Whats App dan Google Form secara daring, kemudian hasil kesepakatan dibuat menjadi poster kesepakatan kelas. Poster tersebut nantinya akan di tempel pada kelas masing-masing, agar setiap siswa dapat melihat dan mematuhi aturan yang telah dibuat bersama 

Gambar 3. Kegiatan membuat kesepakatan kelas

Dalam penyampaian untuk aksi nyata kali ini saya melakukan sosialisasi kepada siswa tiap kelasnya yang akan terlibat dalam diskusi, sedangkan bagi siswa baru akan diberikan pemahaman dan sosialisasi pada saat verifikasi berkas pendataran siswa baru secara luring dan dilibatkan pada diskusi dalam rangka membuat suasana lingkungan sekolah menjadi lebih baik.


Gambar 4. Sosialisasi rencana aksi nyata kepada siswa

Selain berdiskusi dengan Kepala Sekolah tentang Rencana Aksi Nyata ini dan juga kepada para siswa, saya juga melakukan sosialisasi rencana ini kepada tiap wali kelas dan guru pengampu tiap mata pelajaran serta kepada seluruh orang tua siswa pada saat pembagian buku laporan hasil belajar siswa dan juga berdiskusi dengan siswa. Dalam diskusi ini siswa berkesempatan untuk mengemukakan pendapat masing-masing untuk membuat suasana belajar mengajar  menjadi lebih baik.

Gambar 5.  Konsultasi dengan Pengajar Praktik

Ada beberapa hal yang diutarakan warga sekolah, antara lain sebagai berikut:

1. Membuat Suasana Lingkungan Sekolah yang Berbeda

Dalam hal ini warga sekolah menginginkan, kebersihan yang kontinu untuk menjadikan sekolah nyaman bagi siapa saja yang berkunjung ke SD Negeri 2 Banjararjo. Siswa dan wali kelas ingin mempercantik kelas dengan menambah hiasan pada dinding kelas dan menanam tanaman pada pot di sekitar kelasnya masing-masing.


Gambar 6.  Kegiatan menanam tanaman pada pot di sekitar sekolah

2. Menginginkan Pembelajaran yang Menyenangkan

Untuk hal ini, kita kembalikan ke masing-masing wali kelas yang memperoleh juara kebersihan tiap minggunya, dengan cara menampilkan kesan dan kesan siswa pada saat setelah selesai upacara bendera, tentang apa yang diperoleh dari makna kebersihan, pesan dan kesan dari siswa tentang perubahan yang ada dan manfaatnya bagi lingkungan sekolah. Tetapi pada intinya kegiatan ini  bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri siswa ketika berbicara di depan orang banyak serta melatih kepemimpinan murid.


Gambar 7.  Kegiatan membersihkan lingkungan kelas dan sekolah

3. Berperan serta pada Lingkungan Hidup

Untuk hal ini, warga sekolah melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah. Pihak sekolah akan menyediakan tempat penampungan sampah, untuk memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan, agar lingkungan terjaga dengan cara pendaur ulang sampah secara sederhana (yakni di jual bagi sampah plastik bekas air mineral dan kertas kertas bekas) setiap harinya siswa bekerja sama dengan wali kelas yang secara bergiliran dengan jadwal yang telah disepakati bersama.


Gambar 8.  Kegiatan membuang sampah pada tempatnya

D. Hasil Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata menciptakan suasana kelas yang sesuai dengan keinginan murid serta suasana lingkungan sekolah yang berbeda sehingga menimbulkan rasa nyaman baik bagi warga sekolah maupun tamu yang berkunjung ke SD Negeri 2 Banjararjo Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen dengan melakukan diskusi di kelas dari beberapa orang perwakilan siswa tiap kelas membahas topik bagaimana membuat suasana belajar menjadi nyaman dan merasa betah serta semakin bersemangat belajar ketika berada di dalam kelas, membuat siswa merasa lebih diperhatikan, lebih dihargai dan diakui sebagai sosok yang berpendapat. Secara garis besar hasil yang didapat adalah :

  1. Suasana  yang nyaman dan menyenangkan ketika berada di dalam kelas.
  2. Menantang siswa untuk berkreasi secara aktif dalam mengutarakan pendapat dan ide untuk menciptakan suasana lingkungan sekolah yang asri.
  3. Siswa mempunyai rasa percaya diri karena merasa dilibatkan.

E. Refleksi

Kebaikan yang diperoleh dari aksi nyata ini adalah pembiasaan membangun kesepakatan kelas bersama peserta didik dengan mendengarkan keinginan peserta didik, mewujudkan hubungan yang harmonis dengan warga sekolah melalui kebersihan lingkungan sekolah, dan perubahan sikap ke arah yang positif pada peserta didik, terutama dalam hal berkomunikasi dengan guru melalui aplikasi WhatsApp pada masa belajar dari rumah (BDR). 

Kelemahan pada pelaksanaannya adalah tidak dapat membiasakan secara nyata di kelas secara tatap muka  karena masih pandemi. 

F. Perbaikan yang Dilakukan

Untuk ke depannya, andaikan sudah bertatap muka, akan kita buat kelas senyaman mungkin untuk siswa supaya siswa betah di sekolah. Selain ruang kelas yang aman, ruang kelas juga harus diciptakan sedemikian rupa sehingga nyaman untuk menjadi tempat belajar dan bermain. Dan yang utama kita akan selalu libatkan siswa dalam hal apapun dalam rencana dan proses pembelajaran untuk kebaikan bersama. 

Download Aksi Nyata File Pdf  Klik DI SINI

RANCANGAN AKSI NYATA

KLIK DI SINI

Posting Selanjutnya Posting Sebelumnya
1 Comments
  • nadia
    nadia Tuesday, August 3, 2021 at 8:33:00 PM GMT+7

    Tetap semnagat dan teruslah berkarya...

Tambah Komentar
comment url