1.1.a.5.1. Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran KHD
Petunjuk umum :
- Tulislah nama kelompok dengan ada ketua dan anggota ( 1 kel 5 org)
- Tulislah peran anggota kelompok (Presenter, Pemberi Tanggapan, Penanya, Penjawab, Notulen)
Tugas Ke 1 :
- pa hal-hal yang positif, yang telah anda pelajari dari pemikiran KHD, yang juga lihat pada budaya di daerah anda?
- Sepakati satu hal positif dari pemikiran KHD yang dapat diterapkan di kelas / sekolah anda
Tugas Ke 2 :
1. Pilih satu ‘Profil Pelajar Pancasila’ dalam mengembangkan kerangka “Merdeka Belajar’
2. Identifikasi sumber daya dan potensi (minimal 3 potensi) yang dimiliki oleh sekolah dan kelas anda yang mendukung ‘Merdeka Belajar’
3. Alur kerangka ‘Merdeka Belajar’ adalah sebagai berikut:
- Tujuan Utama: ‘Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’
- Profil Pelajar Pancasila:__________(tuliskan profil pilihan kelompok)
- Kompetensi Pelajar Pancasila: __________ (tuliskan kompetensi yang diharapkan dari Profil Pelajar Pancasila yang dipilih kelompok)
- Indikator Ketercapaian: ____________________
- Elaborasi hingga pelaksanaan konkret di sekolah dan kelas Anda:
- Apa yang akan dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
- Mengapa memilih Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
- Bagaimana mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
- Siapakah para pihak yang terlihat dan bagaimana peran mereka?
4. Buatlah desain kerangka filosofis ‘Merdeka Belajar’ sesuai dengan kesepakatan kelompok. Desain dapat berupa infografis, poster, animasi, presentasi, dll
Hasil Diskusi Kelompok
Tugas Ke 1 :
1. Hal-hal yang positif berdasarkan pemikiran KHD, yang berkaitan dengan budaya di daerah
Budi Pekerti, sopan santun
Sebagai contoh budaya yang diterapkan di sekolah kami adalah menyapa guru dan memberi salam, (sebelum pandemi disertai mencium tangan) ketika bertemu dimanapun tempat. Hal itu sudah membudaya dan berjalan sampai saat ini.
Budi Pekerti
Kegiatan rutin pembacaan yasin dan tahlil setiap hari Jum’at untuk bapak-bapak dan ibu-ibu.
Berpihak pada anak
Disekolah kami setiap akan mengambil keputusan selalu mempertimbangkan kondisi sosial dan materi peserta didik.
Menuntun: Menuntun anak selamat dan bahagia sebagai manusia, Menuntun kekuatan kodrat anak memperbaiki laku hidup dan tumbuhnya. Dalam konteks budaya daerah nampak pada “momong” dimana yang tua menuntun yang lebih muda sebelum mencapai fase mandiri.
Petani: menuntun tumbuhnya, memperbaiki kondisi tanah, memelihara, memberi pupuk dan membasmi ulat. Hal tersebut tentunya tidak aneh untuk negara yang berkultur agraris seperti Indonesia.
Budi pekerti: watak/karakter bersatunya pikiran, perasaan dan kehendak/kemauan sehingga timbul tenaga/semangat. Cipta, rasa, karsa (budi) + tenaga (pekerti) membentuk keselarasan/keseimbangan hidup.
Digambarkan dalam prosesi gamelan dan menenun
Bermain : bermain adalah kodrat anak, bermain mengandung pembelajaran (cipta, rasa, karsa, pekerti).
Digambarkan dalam permainan congklak dan gobak sodor
Berpihak pada anak: berhamba pada anak (berpusat pada murid) bebas dari segala ikatan dan niat suci dengan rasa kasih sayang kepada anak. Berupa pengayoman terhadap anak dengan kasih sayang.
2. Hal-hal positif pemikiran KHD yang dapat diterapkan di kelas/sekolah
Penerapan dikelas/disekolah masing-masing melalui Budi Pekerti :
- Menunjukan pribadi guru sebagai tauladan, mengkonkritkan slogan Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.
- Mengucapkan salam dan mencium tangan guru (sebelum pandemi) ketika bertemu dengan guru dan orang yang lebih tua
- Melatih pendidikan sosial dan karakter anak yang dimulai dari dalam keluarga dan berkaitan dengan pembentukan karakter anak di sekolah.
- Mengembangkan pribadi pendidik dan peserta didik melalui pembiasaan di sekolah.
Tugas Ke 2 :
Berdasarkan infografis di atas, kelompok kami menyepakati “profil pelajar pancasila” yang akan dikembangkan dalam merdeka belajar berupa KREATIF.
Sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh sekolah dan kelas kami yang mendukung ‘Merdeka Belajar:
- Memiliki sarana prasarana pembelajaran yang representatif
- Sumber Daya tenaga pendidik berkompeten, berfikiran maju dan terus mau belajar.
- Dukungan dari semua warga sekolah (komite, pimpinan, rekan sejawat) dalam pengembangan sekolah
- Input peserta didik yang potensial secara kualitas dan kuantitas
Alur kerangka ‘Merdeka Belajar’ adalah sebagai berikut:
- Tujuan Utama: ‘Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila’
- Profil Pelajar Pancasila: Kreatif
- Kompetensi Pelajar Pancasila: Pelajar yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak.
- Indikator Ketercapaian: Peserta didik mampu menghasilkan ide dan pemikiran. Mampu menyelesaikan masalah dari sudut yang berbeda. Lebih cermat dalam menanggapi dan mengembangkan gagasan menjadi lebih menarik. Mampu menghasilkan karya nyata bersifat unik dan orisinil yang berguna dan memberikan sumbangan kemajuan kebudayaan.
- Elaborasi hingga pelaksanaan konkret di sekolah dan kelas Anda:
1) Apa yang akan dilakukan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
- Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui metode projek ataupun problem solving di sekolah maupun di rumah
- Mengembangkan forum diskusi dalam pembelajaran secara kelompok secara langsung maupun virtual
- Hasil pembelajaran berupa produk / proyek yang tidak harus dilaksanakan di sekolah
- Peserta didik dibiasakan untuk mempresentasikan hasil kinerjanya dalam bentuk presentasi langsung maupun dalam bentuk digital
2) Mengapa memilih Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
- Alasan kelompok kami memilih kreatif adalah sesuai dengan pemikiran KHD tentang menuntun kekuatan kodrat anak sesuai kodrat alam dan zaman yaitu revolusi industry 4.0 dan ketrampilan berfikir abad 21
3) Bagaimana mencapai Profil Pelajar Pancasila yang dipilih?
- Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki oleh sekolah
- Membuat program sekolah sesuai dengan kesepakatan diskusi
- Mengkomunikasikan program dengan pihak terkait
- Merancang pembelajaran yang kreatif dan elaboratif yang menciptakan kedalaman (takjub dan kasmaran)
- Melakukan evaluasi terhadap program
- Menyusun rencana tindak lanjut.
4) Siapakah para pihak yang terlihat dan bagaimana peran mereka?
a) Calon guru penggerak
- Membuat program pembelajaran dan menggerakan komunitas belajar.
b) Kepala sekolah
- Selaku penanggung jawab dan evaluasi terhadap program
c) Rekan guru sejawat
- Mendukung dan berperan aktif dalam menjalankan program
d) Dinas Pendidikan Setempat
- Pemantauan, evaluasi dan pemberdayaan program
e) Komite Sekolah
- Mendukung program sekolah melalui pemberdayaan masyarakat.
Presentasi Hasil Diskusi: Download Hasil Presentasi